TEKNIK PENGOLAHAN SAMPAH SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF
PEMBANGKIT
TENAGA LISTRIK
Abstrak
Rumah tangga setiap harinya akan menghasilkan berbagai macam
limbah,salah satunya adalah sampah.ada 2 jenis sampah yaitu organik dan
anorganik.kita hanya mengetahui cara mengolah sampah organic yang dimana dijadikan
pupuk alami atau kompos yang dimana hasilnya pun tidak begitu mengurangi
banyaknya jumlah sampah yang di produksi setiap harinya. Penelitian ini
bertujan mengetahui apakah ada cara pengolahan sampah selain yang dikenal yaitu
sampah
diolah menjadi kompos atau pupuk
alami,penelitian dilakukan dengan melihat dan mengukur efektifitas yang dihasilkan suatu proses.sampah dapat
dibuat sebagai energi untuk pembangkit tenaga listrik,ada dua prosesnya yaitu proses
biogas dan juga proses thermal. Hasil yang dihasilkan dari kedua proses tersebut adalah proses ini
dapat menghasilkan energi listrik yang
sanggup memenuhi keperluaan konsumsi listrik pada 500
keluarga yang dimana sampah yang diolah sebanyak 4 ton.
kata kunci : sampah,proses biologis, proses thermal
A.
Latar Belakang
Sampah masih menjadi permasalahan yang besar dalam kehidupan
masyarakat di dunia, khususnya di Negara kita Indonesia ini. Sampah menjadi
salah satu permasalahan yang menjadi perhatian khusus di Indonesia. Semakin banyak
jumlah penduduk suatu wilayah, semakin banyak pula tingkat konsumsi akan
barang/material yang digunakan sehari-hari. Seiring dengan peningkatan
konsumsi, maka volume sampah yang dihasilkan setiap harinya juga akan
bertambah. Sedangkan beberapa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah umumnya
memiliki keterbatasan baik lahan maupun daya tampung. Apalagi dengan kondisi
rawan longsor pada musim penghujan.Akibat keterbatasan lahan dan adanya musibah
tersebut, maka diperlukan penerapan teknologi yang dapat mereduksi sampah
dengan cara-cara yang efisien, efektif dan berkesinambungan atau jangka panjang
. Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi hal tersebut adalah dengan
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Selain dapat mengurangi
volume sampah yang tertumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah yang
kemudian dapat menimbulkan bahaya yang tak terduga, panas yang dihasilkan dapat
dijadikan sumber energi
a. Mengetahui cara untuk
memanfaatkan sampah menjadi pembangkit listrik.
b. Mengetahui apa saja kendala
dalam proses pembuatan PLTSa.
c. Mengetahui dampak yang terjadi
dengan adanya PLTSa
C . Manfaat
Penulisan
a. Menambah wawasan penulis maupun
pembaca tentang pemanfaatan sampah menjadi pembangkit listrik.
b. Supaya warga Indonesia dapat
menjadikan sampah menjadi salah satu energi alternatif dengan diterapkannya
PLTSa.
Pengertian Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat
keterpakaiannya, dalam proses-proses
alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya
produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut
berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.
Jenis-jenis sampah
A. Berdasarkan sumbernya
Sampah alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daunkering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi
masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
Sampah manusia
Sampah manusia (Inggris: human
waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan
manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi
kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia
adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup
yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori
penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai
ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.
Sampah Konsumsi
Sampah konsumsi
merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata
lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah
yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini
pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari
proses pertambangan dan industri.
Limbah radioaktif
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga
manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak
berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya
bekas tambang garam ataudasar laut (walau jarang namun
kadang masih dilakukan).
B. Berdasarkan sifatnya
a. Sampah
organik - dapat diurai (degradable)
Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,
sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut
menjadi kompos.
b. Sampah
anorganik - tidak terurai (undegradable)
Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik
wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman,
kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau
sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah
anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan
gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun
karton;
C. Berdasarkan bentuknya
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan
dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:
a. Sampah
Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan
sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun,
plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan
menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah
yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa
sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga,
potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.
b. Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan
kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
· Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini
mengandung patogen yang berbahaya.
· Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan
tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir,
terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi
biasa dikaitkan dengan polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas
industri (dikenal juga dengan sebutanlimbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada
suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah
sembarangan misalnya membuang ke selokan.
E . Cara Memanfaatkan Sampah Menjadi Pembangkit
Listrik
a.Sampah – sampah akan diturunkan kadar airnya dengan cara ditiriskan di dalambunker
(ruangan hampa udara)selama 5 hari.
b.Setelah kadar air tersisa 45%, sampah akan
dimasukan ke dalam tungku pembakaran, kemudian dibakar pada suhu 8500C-
9000C, pembakaran yang menghasilkan panas ini akan memanaskan boiler
dan mengubah air di dalam boiler menjadi uap.
c. Uap yang tercipta akan disalurkan ke turbin
uap sehingga turbin akan berputar.Karena turbin dihubungkan dengan generator
maka ketika turbin berputar generator juga akan berputar.
d Generator yang berputar akan mengahsilkan tenaga listrik yang akan
disalurkan ke jaringan listrik milik PLN. Uap yang melewati turbin akan
kehilangan panas dan disalurkan ke boiler lagi untuk dipanaskan, demikian
seterusnya.
Kendala
Kendala dalam pembuatan atau pendirian Pembangkit Listrik Tenaga Sampah ini adalah adanya protes dari masyarakat sekitar terhadap PLTSa, contohnya PLTSa di Gedebage mendapatkan banyak protes dari warga terutama penghuni Perumahan Griya Cempaka Arum Gedebage yang letaknya tak jauh dari lokasi PLTSa. 100% warga GCA menolak PLTSa. Penolakan mereka didukung para ahli lingkungan, termasuk Walhi Jabar karena polusi yang diakibatkan oleh PLTSa tersebut.
Kendala dalam pembuatan atau pendirian Pembangkit Listrik Tenaga Sampah ini adalah adanya protes dari masyarakat sekitar terhadap PLTSa, contohnya PLTSa di Gedebage mendapatkan banyak protes dari warga terutama penghuni Perumahan Griya Cempaka Arum Gedebage yang letaknya tak jauh dari lokasi PLTSa. 100% warga GCA menolak PLTSa. Penolakan mereka didukung para ahli lingkungan, termasuk Walhi Jabar karena polusi yang diakibatkan oleh PLTSa tersebut.
Dampak
A. Dampak Positif
a. Dengan adanya PLTSa ini, sampah
– sampah yang menumpuk di mana – mana dapat berkurang.
b. Sampah dapat dimanfaatkan
menjadi sumber energi alternatif.
c. Sebagai pencegahan bencana
banjir yang disebabkan oleh sampah.
d. Sebagai penghematan energi yang
tidak dapat diperbarui.
e. Menambah lapangan pekerjaan.
f. Pengembangan teknologi di
Indonesia.
B. Dampak Negatif
a. Pencemaran suara akibat
bisingnya aktivitas PLTSa dalam memproses sampah untuk dijadikan energi
listrik.
b. Polusi udara akibat asap tebal maupun bau yang tidak sedap akibat
pembakaran sampah yang akan dijadikan energi listrik.
c. Adanya zat berbahaya (zat dioksin) yang apabila meledak dapat menghancurkan
suatu kota yang kemudian mengakibatkan kota tersebut menjadi kota mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar